-->

Ads (728x90)

 

OKP dan Nelayan di Bintan Minta Pemerintah Menambah Kuota dan Mengawasi Ketersedian BBM

BINTAN, Peristiwanusantara.com -  Tak hanya persoalan pukat trawl dan cantrang, Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP), nelayan dan para pengusaha di Kabupaten Bintan juga meminta pemerintah menambah kuota serta mengawasi ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar subsidi di daerah Bintan. 

Permintaan itu sehubungan dengan berkurangnya ketersediaan BBM jenis solar yang mengakibatkan nelayan tradisional di Bintan tidak bisa pergi melaut selama sebulan terakhir ini. 

"Sudah ada kuotanya atau jatahnya untuk kebutuhan nelayan perbulan di Bintan khususnya Kijang itu sekian, tapi kenapa hari ini jadi berkurang," keluh Ali Rudin salah satu nelayan bubu di Kijang, Bintan. 

Untuk sekali melaut biasanya nelayan tradisional Bintan bisa menghabiskan belasan drum BBM solar, namun saat ini untuk mendapatkan 5 drum BBM solar saja sangat sulit. "Paling maksimal yang bisa kita dapatkan itu 5 drum," ucapnya. 

Padahal menurut Ali, sebelumnya sudah ada kuota atau jatah BBM solar tersendiri yang diberikan pemerintah untuk tiap-tiap kapal nelayan yang terdaftar. 

"Alasannya jumlah kapal semakin banyak. Namu bagi kami justru dengan banyaknya kapal tersebut jatah BBM jadi bertambah. Secara, setiap kapal yang dapat BBM tersebut merupakan kapal yang sudah terdaftar," ujarnya. 

Masih dengan persoalan yang sama, Laya'i nelayan bubu di Kijang Bintan ini juga meminta SPBU apung sebagai salah satu solusi bagi para nelayan di Bintan itu untuk segera direalisasi. 

"Belum lama ini Pak Bup menjanjikan untuk membuat SPBU apung dan saat ini sudah diajukan dan masih menunggu persetujuan Gubernur Kepri. Kita berharap SPBU itu segera terealisasi mengingat sudah hampir satu bulan lebih kami tidak melaut, sementara kami punya kebutuhan," pungkasnya. 


Penulis : Angga

Posting Komentar