BATAM, Peristiwanusantara.com – Ditreskrimsus Polda Kepri mengamankan enam orang pelaku yang diduga melakukan tindak pidana korupsi pada kegiatan belanja hibah bidang Kepemudaan dan Olah Raga pada DPA-PPKD Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri yang menggunakan dana APBD dan APBD Perubahan Provinsi Kepri Tahun Anggaran (TA) 2020 dengan nilai kerugian keuangan negara sebesar RP 6,215 miliar,-
″Secara Global bahwa perkara ini, adalah perkara Korupsi Dana Hibah dan yang kami sidik ini sebenarnya ada sekitar Rp 20 milyar,- namun dalam penyidikannya kami bagi menjadi empat cluster dan ungkap kasus hari ini merupakan Cluster pertama yaitu yang ada di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepri dengan kerugian negara sebesar Rp 6,215 miliar,- ,” kata Wadir Ditreskrimsus Polda Kepri AKBP Nugroho Agus Setiawan, S.Ik, MH saat menggelar konfersi pers dengan sejumlah awak media di Media Center Bid Humas Polda Kepri, Senin (11/4/2022).
Didampingi Kasubbid Multimedia Bid Humas Polda Kepri AKBP Surya Iswandar, SH dan Kasubdit III Tipidkor Ditreskrimsus Polda Kepri Kompol Abdul Rahman SH, S.Ik, MH, lebih lanjut AKBP Nugroho Agus Setiawan, S.Ik, MH mengatakan keenam tersangka itu diantaranya : inisial TR alias WH (44) jenis kelamin laki-laki, pekerjaan PNS di Provinsi Kepri, inisial MN alias USN alias UCN alias TTR (39) jenis kelamin laki-laki, pekerjaan wiraswasta, inisial SPN alias AR (35) jenis kelamin laki-laki, pekerjaan tukang ojek, inisial AAS (27) jenis kelamin laki-laki, pekerjaan wiraswasta, inisial MIF alias FLS, (33) jenis kelamin laki-laki pekerjaan wiraswasta.
“ Tersangka utamanya adalah inisial TR alias WH, oknum ASN di Pemprov Kepri dibantu lima orang tersangka lainnya,” katanya.
Kasubbid Multimedia Bid Humas Polda Kepri AKBP Surya Iswandar, SH menambahkan terdapat enam Laporan Polisi dan enam orang yang telah ditetapkan menjadi tersangka.
″Dari para tersangka ini mempunyai peran masing-masing. Kronologis adalah berawal dari adanya Informasi dari Masyarakat, selanjutnya pada tanggal 20 Desember 2020 Subdit III Tipidkor Ditreskrimsus Polda Kepri mulai melaksanakan penyelidikan atas Informasi dimaksud dengan melakukan permintaan keterangan kepada sejumlah orang terdiri dari pihak Pemprov Kepri, pihak Penerima Hibah, pihak Notaris dan pihak Pemilik atau Pegawai tempat dilaksanakanya kegiatan hibah,″ kata Kasubbid Multimedia Bid Humas Polda Kepri AKBP Surya Iswandar, SH.
″Secara Global bahwa perkara ini, adalah perkara Korupsi Dana Hibah dan yang kami sidik ini sebenarnya ada sekitar Rp 20 milyar,- namun dalam penyidikannya kami bagi menjadi empat cluster dan ungkap kasus hari ini merupakan Cluster pertama yaitu yang ada di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kepri dengan kerugian negara sebesar Rp 6,215 miliar,- ,” kata Wadir Ditreskrimsus Polda Kepri AKBP Nugroho Agus Setiawan, S.Ik, MH saat menggelar konfersi pers dengan sejumlah awak media di Media Center Bid Humas Polda Kepri, Senin (11/4/2022).
Didampingi Kasubbid Multimedia Bid Humas Polda Kepri AKBP Surya Iswandar, SH dan Kasubdit III Tipidkor Ditreskrimsus Polda Kepri Kompol Abdul Rahman SH, S.Ik, MH, lebih lanjut AKBP Nugroho Agus Setiawan, S.Ik, MH mengatakan keenam tersangka itu diantaranya : inisial TR alias WH (44) jenis kelamin laki-laki, pekerjaan PNS di Provinsi Kepri, inisial MN alias USN alias UCN alias TTR (39) jenis kelamin laki-laki, pekerjaan wiraswasta, inisial SPN alias AR (35) jenis kelamin laki-laki, pekerjaan tukang ojek, inisial AAS (27) jenis kelamin laki-laki, pekerjaan wiraswasta, inisial MIF alias FLS, (33) jenis kelamin laki-laki pekerjaan wiraswasta.
“ Tersangka utamanya adalah inisial TR alias WH, oknum ASN di Pemprov Kepri dibantu lima orang tersangka lainnya,” katanya.
Kasubbid Multimedia Bid Humas Polda Kepri AKBP Surya Iswandar, SH menambahkan terdapat enam Laporan Polisi dan enam orang yang telah ditetapkan menjadi tersangka.
″Dari para tersangka ini mempunyai peran masing-masing. Kronologis adalah berawal dari adanya Informasi dari Masyarakat, selanjutnya pada tanggal 20 Desember 2020 Subdit III Tipidkor Ditreskrimsus Polda Kepri mulai melaksanakan penyelidikan atas Informasi dimaksud dengan melakukan permintaan keterangan kepada sejumlah orang terdiri dari pihak Pemprov Kepri, pihak Penerima Hibah, pihak Notaris dan pihak Pemilik atau Pegawai tempat dilaksanakanya kegiatan hibah,″ kata Kasubbid Multimedia Bid Humas Polda Kepri AKBP Surya Iswandar, SH.
Selanjutnya, kata AKBP Surya Iswandar, pada tanggal 3 Januari 2022 telah dimulainya proses penyidikan perkara dugaan tindak Pidana Korupsi pada kegiatan belanja hibah bidang kepemudaan dan olah raga pada DPA-PPKD Pemprov Kepri yang menggunakan dana APBD dan APBD Perubahan Provinsi Kepri TA 2020.
Ia menyebut dari hasil penyidikan ditemukan perbuatan melawan hukum dan didukung dengan minimal dua alat bukti yang sah serta telah adanya hasil audit kerugian keuangan negara oleh tim audit dari kantor perwakilan BPKP Provinsi Kepri sebagaimana laporan hasil audit kerugian keuangan negara nomor : SR - 141 /PW28/5/2022, tanggal 4 April 2022 dengan nilai kerugian keuangan negara total Loss atau sebesar Rp 6,215 miliar,-
″Dalam penyidikan perkara ini, penyidik melakukan serangkaian tindakan penyidikan berupa melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap 77 orang saksi, melakukan penyitaan terhadap barang bukti terkait perkara berupa uang sebesar Rp 233.650.000,- yang telah disita dari penerima hibah serta sejumlah dokumen-dokumen terkait,” katanya.
Dikatakannya, Ditreskrimsus juga berkoordinasi dengan para ahli, salah satunya dengan tim auditor dari perwakilan BPKP Provinsi Kepri dalam hal melakukan audit penghitungan kerugian keuangan negara terkait perkara dimaksud.
Wadir Ditreskrimsus Polda Kepri AKBP Nugroho Agus Setiawan, S.Ik, MH mengatakan keenam pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan mendekam di sel penjara.
“ Mereka dijerat dengan pasal 2 ayat (1) dan atau pasal 3 UU RI no. 20 Tahun 2001 Perubahan Atas UU RI No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 K.U.H.Pidana, dengan ancaman pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda paling sedikit Rp 200 juta dan paling banyak Rp 1 milyar,- ,″ tutupnya
Ia menyebut dari hasil penyidikan ditemukan perbuatan melawan hukum dan didukung dengan minimal dua alat bukti yang sah serta telah adanya hasil audit kerugian keuangan negara oleh tim audit dari kantor perwakilan BPKP Provinsi Kepri sebagaimana laporan hasil audit kerugian keuangan negara nomor : SR - 141 /PW28/5/2022, tanggal 4 April 2022 dengan nilai kerugian keuangan negara total Loss atau sebesar Rp 6,215 miliar,-
″Dalam penyidikan perkara ini, penyidik melakukan serangkaian tindakan penyidikan berupa melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap 77 orang saksi, melakukan penyitaan terhadap barang bukti terkait perkara berupa uang sebesar Rp 233.650.000,- yang telah disita dari penerima hibah serta sejumlah dokumen-dokumen terkait,” katanya.
Dikatakannya, Ditreskrimsus juga berkoordinasi dengan para ahli, salah satunya dengan tim auditor dari perwakilan BPKP Provinsi Kepri dalam hal melakukan audit penghitungan kerugian keuangan negara terkait perkara dimaksud.
Wadir Ditreskrimsus Polda Kepri AKBP Nugroho Agus Setiawan, S.Ik, MH mengatakan keenam pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan mendekam di sel penjara.
“ Mereka dijerat dengan pasal 2 ayat (1) dan atau pasal 3 UU RI no. 20 Tahun 2001 Perubahan Atas UU RI No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 K.U.H.Pidana, dengan ancaman pidana penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda paling sedikit Rp 200 juta dan paling banyak Rp 1 milyar,- ,″ tutupnya
(R/Man)
Posting Komentar