-->

Ads (728x90)

 

Masjid Raya Kajai rusak akibat gempa Pasaman Barat, Sumbar, Jumat (25/2). (Foto: ANTARA FOTO/Altas Maulana)

JAKARTA, Peristiwanusantara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat Sumatera Barat diguncang 10 kali gempa yang mengakibatkan kerusakan.

"Daerah Sumatera Barat ini telah mengalami sejarah gempa bumi yang cukup panjang," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring, Jumat (25/2) dikutip dari Antara.

Pertama, gempa pada 26 Agustus 1835, yang berlokasi di Padang yang berdampak kerusakan ringan dan retakkan pada bangunan. Kemudian, gempa pada 5 Juli 1940 gempa di Siri Siri.

Selanjutnya gempa 28 Juni 1926, yang berpusat di Padang Panjang. Gempa ini berdampak terhadap lebih dari 354 korban jiwa. Gempa tersebut juga menimbulkan bencana di sekitar danau Singkarak, Bukit Tinggi, Danau Maninjau, Padang Panjang, Kabupaten Solok, Sawahlunto, dan Alahan Panjang.

Keempat, gempa pada 4 Februari 1971, yang berlokasi di Sumatera Utara dengan Magnitudo (M) 6,3. Gempa ini menyebabkan bangunan rusak di Pasaman. Kelima, gempa pada 8 Maret 1977, dengan lokasi di Pasaman yang merusak 737 rumah di Sinurat.

Keenam, gempa pada 7 Oktober 1995 dengan Magnitudo 7. Saat itu, 84 orang dinyatakan tewas, 558 orang luka berat, dan 1.310 orang luka ringan. Kerusakan terjadi pada 7137 rumah, sektor transportasi, irigasi, tempat ibadah pasar dan pertokoan.

Ketujuh, gempa merusak terjadi pada 16 Februari 2004 di Tanah Datar, dengan kekuatan M 5,6, mengakibatkan enam orang meninggal dan 70 rumah rusak.

Kedelapan, gempa pada 8 tanggal 22 Februari 2004. Pusat gempa berada di Pesisir Selatan. Gempa dengan Magnitudo 6 ini mengakibatkan satu orang meninggal, satu luka-luka berat, dan 151 bangunan dan rumah rusak.

Kesembilan, gempa pada 30 September 2009 yang berpusat dekat Padang Pariaman. Gempa dengan Magnitudo 7,6 itu menimbulkan 75 korban jiwa dan ribuan rumah rusak.

Terakhir, gempa merusak terjadi di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat dengan kekuatan M 6,1. Gempa menyebabkan setidaknya tujuh korban jiwa dan kerusakan rumah, serta fasilitas publik.


(cnn.indonesia.com)

Posting Komentar