-->

Ads (728x90)

kepulan asap akibat serangan udara Rusia di Ukraina (Foto: REUTERS/VALENTYN OGIRENKO)


JAKARTA, Peristiwanusantara.com - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (24/2) mengumumkan operasi militer di Ukraina untuk membela separatis di wilayah timur negara itu.

"Saya telah membuat keputusan operasi militer," katanya dalam pernyataan mengejutkan yang disiarkan televisi sesaat sebelum pukul 6 pagi waktu setempat seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (24/2/2022).

Dalam pidatonya itu, Putin mengklaim bahwa operasi militer itu dimaksudkan untuk melindungi warga sipil.

Dilansir dari Associated Press, Kamis (24/2/2022), Putin mengatakan tindakan itu dilakukan sebagai tanggapan atas ancaman yang datang dari Ukraina. Dia menambahkan bahwa Rusia tidak memiliki tujuan untuk menduduki Ukraina. Putin mengatakan tanggung jawab atas pertumpahan darah terletak pada "rezim" Ukraina.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (24/2/2022):

- Bak Gajah dan Semut, Begini Perbandingan Kekuatan Militer Rusia-Ukraina

Rusia betul-betul melancarkan serangan militer ke Ukraina usai Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer Rusia. Kedua negara memiliki perbedaan kekuatan militer yang cukup signifikan. Seperti apa?

Berdasarkan data dari BBC, Kamis (24/2/2022), Rusia dan Ukraina disebut mempunyai perbedaan jumlah pasukan militer yang signifikan. Rusia dilaporkan memiliki 2,9 juta personel militer sedangkan Ukraina hanya memiliki 1,1 juta personel militer. Selain itu, Rusia memiliki pasukan cadangan sebanyak dua juta orang, sedangkan Ukraina hanya sekitar 900 ribu orang.

Tak hanya kekuatan pasukan, ternyata dari segi alutsista perang, kedua negara juga berbeda jauh. Salah satunya yakni pesawat tempur. Dilaporkan bahwa Rusia memiliki 1.511 pesawat tempur sedangkan Ukraina hanya memiliki 98 pesawat tempur.

- Berulang Kali Membantah, Rusia Akhirnya Benar-benar Serang Ukraina!

Genderang perang telah ditabuh Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya benar-benar melancarkan invasi ke Ukraina, seperti yang telah dikhawatirkan oleh negara-negara Barat.

Yang menarik, selama ini Rusia berulang kali membantah tuduhan Barat bahwa negara itu merencanakan serangan ke Ukraina. Bantahan itu terus disampaikan dalam beberapa bulan terakhir.

Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Kamis (24/2/2002), salah satunya dari Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov yang membantah tuduhan dari pemerintah Barat, bahwa Rusia berencana menyerang Ukraina seiring ketegangan meningkat di wilayah tersebut.

- Rusia Invasi Ukraina, NATO Siapkan 'Rencana Pertahanan'

NATO akan memulai "rencana pertahanan" usai Rusia menyerang Ukraina. Hal ini disampaikan Kepala NATO Jens Stoltenberg.

Dilansir AFP, Kamis (24/2/2022) keputusan untuk mengaktifkan rencana pertahanan ini adalah yang pertama kali dilakukan NATO. Rencana pertahanan NATO tersebut telah disusun pasca invasi Rusia 2014 dan pencaplokan semenanjung Krimea di Ukraina. Rencana ini mencakup 40.000 pasukan reaksi cepat NATO, termasuk 7.00 personel siap siaga yang kebanyakan dari Prancis.

Stoltenberg tidak memaparkan secara rinci bagaimana 'rencana pertahanannya', yang akan memungkinkan pengerahan yang "mencakup seluruh timur aliansi kami" dan yang "memberikan komandan militer kami otoritas lebih luas sesuai pedoman yang ditentukan secara politik".

- Presiden Ukraina: Hubungan Diplomatik dengan Rusia Putus!

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia. Pihaknya mengaku siap membela diri terkait invasi yang dilakukan Rusia.

"Kami memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia. Ukraina membela diri dan tidak akan melepaskan kebebasannya," ujar Zelensky, Kamis (24/02/2022).

Hal ini dilakukan sebagai bentuk respons terhadap invasi yang dilakukan oleh Rusia. Zelensky menyebut invasi yang dilakukan Rusia sangat keji.

"Rusia dengan keji dan bunuh diri menyerang negara kita di pagi hari. Seperti yang dilakukan Jerman fasis selama Perang Dunia Kedua," ungkapnya.

Diketahui, Keputusan Ukraina untuk memutus hubungan diplomatiknya dengan Rusia adalah yang pertama terjadi sejak Rusia dan Ukraina menjadi negara merdeka pasca runtuhnya Uni Soviet pada 1991 lalu.

- Pengumuman! Putin Perintahkan Operasi Militer di Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (24/2) mengumumkan operasi militer di Ukraina untuk membela separatis di wilayah timur negara itu.


"Saya telah membuat keputusan operasi militer," katanya dalam pernyataan mengejutkan yang disiarkan televisi sesaat sebelum pukul 6 pagi waktu setempat seperti diberitakan kantor berita AFP, Kamis (24/2/2022).

Dalam pidatonya itu, Putin mengklaim bahwa operasi militer itu dimaksudkan untuk melindungi warga sipil.

Dilansir dari Associated Press, Kamis (24/2/2022), Putin mengatakan tindakan itu dilakukan sebagai tanggapan atas ancaman yang datang dari Ukraina. Dia menambahkan bahwa Rusia tidak memiliki tujuan untuk menduduki Ukraina. Putin mengatakan tanggung jawab atas pertumpahan darah terletak pada "rezim" Ukraina.
(detik.com)

Posting Komentar