Penyair Muda Tanjungpinang, Muhammad Febriya Dalam Ajang Dendang Syair Antarabangsa ke-4 Tahun 2021 (Fhoto : Ist) |
TANJUNGPINANG, Peristiwanusantara.com — Dari 12 finalis dalam ajang Dendang Syair Antarabangsa ke-4 tahun 2021 yang digelar di Malaysia, salah satunya adalah penyair muda Tanjungpinang, Muhammad Febriyadi.
Dibabak akhir, Febri akan bersaing dengan 11 finalis lain dikompetisi bertaraf internasional ini.
“Alhamdulillah, tidak menyangka bisa sejauh ini,” tutur Febri ditemui di Sekatap, Senin (11/10/2021).
Bukan tanpa alasan Febri berujar demikian. Perjalanan hingga ke final jauh dari kata mudah. Di babak-babak awal saja, setidaknya ada 74 peserta yang berkompetisi. Lewat penyaringan ketat babak demi babak, terpilih 12 finalis dan Febri adalah satu diantaranya yang akan beradu dibabak puncak.
“Kalau baca puisi, sudah biasa. Tapi ini dendang syair. Jadi harus ada musik pengiringnya. Akhirnya, saya memaksimalkan kemampuan bermusik saya yang tak seberapa itu. Basic saya ‘kan penyair, bukan pemusik,” ujar bapak tiga anak ini.
Karena itulah menurut Febri bisa lolos sampai ke babak final benar-benar melampaui ekspektasinya. Apalagi mengingat Dendang Syair Antarabangsa bukan sembarang ajang. Ini adalah wahana adu kebolehan berdendang syair bertaraf internasional yang dihelat di Malaysia dan pesertanya seringkali adalah para pendendang terbaik dari negeri jiran tersebut.
Pada tahun ini, kompetisi dilangsungkan dalam format hibrida; peserta dari Malaysia tampil di lokasi, sementara dari luar Malaysia mengirimkan video pembacaan syairnya. Khusus untuk seluruh finalis, panitia meminta mereka untuk memproduksi ulang penampilannya dengan lebih matang untuk layak ditayangkan di malam puncak.
“Di sini saya beruntung karena teman-teman dari Dewan Kesenian Kepri dan Samudra Ensemble mau ikut membantu produksi untuk babak final. Urusan musik dan produksi seni, mereka adalah yang terbaik,” ujar Febri.
Terpisah, Ketua Dewan Kesenian Kepulauan Riau, Raja Ahmad Helmi menegaskan tidak ada alasan untuk tidak mendukung Febri.
“Ini prestasi bertaraf internasional. Selain itu juga bukti bahwa pandemi tidak menyurutkan seniman kita dalam berkarya,” ujarnya.
Helmi berharap dukungan tidak hanya datang dari Dewan Kesenian Kepri dan Samudra Ensemble, melainkan juga dari semua pemangku kebijakan terkait.
“Kalau yang berprestasi saja tidak didukung, dengan apalagi seniman kita bisa memperoleh dukungan?” pungkas Helmi.
(Moan)
Posting Komentar