Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad Saat Memimpin Rakor Penanganan Stunting Bersama Perguruan Tinggi se-Kota Batam di Ruang
Rapat Hang Nadim, Kantor Wali Kota Batam, Jumat (22/10/2021) (Fhoto : Ist) |
BATAM, Peristiwanusantara.com - Pemko Batam terus melakukan upaya untuk menurunkan angka stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi.
Upaya penurunan angka stunting tersebut sudah diatur dalam Perpres 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Sesuai pasal 8, Pelaksanaan Stranas Penurunan Stunting disusun dengan pendekatan keluarga Resiko Stunting Rencana Aksi Nasional (RAN PASTI) mencakup penyediaan data keluarga beresiko stunting, pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan calon pengantin, surveilans keluarga beresiko stunting, audit kasus stunting.
“ Untuk menurunkan angka stunting, Batam melibatkan Organisasi perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemko Batam dan juga 10 perguruan tinggi di Batam,” kata Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Stunting bersama Perguruan Tinggi se-Kota Batam di Ruang Rapat Hang Nadim, Kantor Wali Kota Batam, Jumat (22/10/2021).
Lebih lanjut Amsakar mengatakan hal tersebut dilakukan untuk mencapai target penurunan angka stunting secara nasional menjadi 14 persen di tahun 2024.
Dikatakannya sesuai Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), secara nasional stunting dalam waktu yang lama, dialami 27,6 persen anak. Saat ini angka stunting di Kota Batam 6,02 % dan angka stunting di Kepri 16 %.
Di Kota Batam, katanya, penurunan angka stunting terus dilakukan melalui 1.632 kader pendamping keluarga, 3.640 kader posyandu dan OPD terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, serta Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kota Batam.
Dikatakannya untuk menurunkan angka stunting juga tidak lepas dari akademisi. Di Batam, tadi kita libatkan 10 perguruan tinggi untuk bersama-sama menangani stunting ini.
Untuk diketahui, dari total 55.720 balita di Batam, 6,02 persen di antaranya atau 3.356 anak mengalami stunting. Ia optimistis, dengan kerja bersama ini, angka tersebut bisa diturunkan.
Ia menyebut Pemko Batam melakukan beberapa program yang sudah dijalankan untuk menurunkan angka stunting ini seperti memberikan bantuan makanan bergizi, Posyandu, insentif bagi kader, dan sebagainya. (rdk)
Posting Komentar