BATAM, Peristiwanusantara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (Menko Perekonomian RI), Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Batam merupakan salah satu kota yang ada di Indonesia memiliki perkembangan cukup pesat dibandingkan kota lainnya.
Wilayahnya sangat strategis dan memberikan kemudahan izin investasi dan infrastruktur yang memadai membuat pertumbuhan ekonominya cukup pesat.
" Setelah Peraturan Pemerintah (PP) No.41 tentang Kawasan Pelabuhan Bebas dan Perdagangan Bebas (KPBPB) disahkan, sebagai regulator Badan Pengusahaan (BP) Batam memiliki kewenangan mengeluarkan 67 jenis perizinan dari 8 sektor, diantaranya Pelabuhan, Kesehatan, Perdagangan, Energi, Sumber Daya, Kelautan dan Perikanan dan perizinan tersebut dapat diakses melalui OSS yang lebih cepat dan mudah diakses,” terangnya.
Diharapkan BP Batam dapat melakukan terobosan-terobosan, proses perijinan meningkatkan iklim investasi, dimana saat ini terdapat investasi sekitar Rp 7,76 triliun,- dan dapat meningkatkan investasi dan mempererat kerjasama dengan stakeholder terkait.
Hal tersebut disampaikan Menko Perekonomian melalui sambungan teleconfrence, pada saat launching layanan perizinan online terpadu dan silaturahmi dengan Kepala BP Batam yang dipusatkan di Hotel Planet, Batu Ampar, Batam belum lama ini.
Sementara Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menyampaikan bahwa dirinya bersama 4 Anggota Bidang setelah dilantik oleh Ketua Dewan Kawasan untuk memimpin Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam pada tanggal 27 September 2019 lalu untuk lima tahun ke depan yang menjadi skala prioritas BP Batam diantaranya Pembangunan Pelabuhan Logistik di Batam, Bandara dan Pelabuhan, hingga Akses, Pembangunan/Pembenahan seluruh jalan di Batam, Pengembangan Rumah Sakit BP Batam, Pembangkit listrik tenaga surya terapung.
“ Sektor infrastruktur menjadi salah satu fokus utama BP Batam selama dua tahun terakhir ini, untuk meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Batam,” katanya..
Di sepanjang tahun 2020, puluhan pengelolaan dan pembangunan infrastruktur Kawasan telah dibangun, antara lain pembangunan dan pengembangan jalan arteri dan kawasan industri, jalur sepeda, dan Instalasi Pengelolaan Air dan Limbah (IPAL).
Area terbuka hijau yang dilengkapi wahana rekreasi sebagai sarana hiburan masyarakat Batam juga tidak luput dari perhatian Muhammad Rudi. Sebut saja, Taman Rusa Sekupang dan Taman Kolam Sekupang yang saat ini sedang dalam pembangunan, nantinya akan dilengkapi trek pejalan kaki, jalur sepeda dan jogging.
Pengembangan dan pembangunan infrastruktur vital lainnya yang menjadi perhatian Muhammad Rudi adalah Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Pelabuhan Batu Ampar, Rumah Sakit BP Batam, hingga pengelolaan waduk yang berkelanjutan, seperti pembangunan panel surya sebagai energi listrik alternatif di Batam. Bersama Sunseap Group dan PT Toba Bara Energi, BP Batam telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Investasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung di Batam.
Pembangunan ini disiapkan BP Batam tidak hanya dari sisi infrastruktur, melainkan peningkatan digitalisasi dan suprastruktur agar lebih modern dan memiliki kapasitas lebih besar.
BP Batam juga telah menjadi bagian dari National Logistic Ecosystem (NLE) yang mengelola Auto Gate System di Pelabuhan Batu Ampar dan terintegrasi dengan TPS Online milik Bea Cukai. Selain itu, Batam Logistic Ecosystem (BLE) sebagai turunan dari NLE, berhasil menjadi pilot project bagi daerah lain di Indonesia.
Dari sisi regulasi, melalui pemberlakuan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 Tahun 2021, terdapat 67 jenis perizinan dari 8 sektor usaha yang berada di bawah kewenangan Badan Pengusahaan Batam.
Sistem perizinan online BP Batam secara resmi telah diluncurkan untuk memberikan kemudahan perizinan melalui online pada tanggal 27 September lalu.
Meski menyandang status Kawasan Perdagangan Bebas, Batam kini telah memiliki dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang telah disahkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yaitu PP Nomor 67 Tahun 2021 tentang KEK Batam Aero Technic (BAT) dan PP Nomor 68 Tahun 2021 tentang KEK Nongsa.
Kini, Badan Pengusahaan Batam tengah mempersiapkan diri untuk menyusun pengajuan KEK Kesehatan di kawasan Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam, Sekupang. Untuk mendukung hal tersebut, berbagai upaya telah dilakukan oleh Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam berupa peningkatan layanan infrastruktur dan sumber daya manusia yang unggul.
Sejumlah pencapaian investasi dan kegiatan ekspor terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan data dari Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) terdapat peningkatan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) antara 2020 dan 2021 sebanyak 10,69 persen dengan peningkatan jumlah proyek sebanyak 201,12 persen. Selain itu, secara kumulatif (c-to-c), total ekspor Kota Batam meningkat 19,23 %, yaitu sebesar USD 6,28 M pada Bulan Januari-Juli Tahun 2021.
Tidak hanya membangun infrastruktur, dari sektor sosial, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi bersama jajarannya turut menginisiasi pemberian bantuan sosial bagi masyarakat terdampak Covid-19, dengan memberikan paket sembako di 12 Kecamatan dan 64 Kelurahan Kota Batam, sebagai bentuk perhatian kepada masyarakat Batam di masa pandemi Covid-19.
Dengan kerja sama yang padu dan harmonis oleh seluruh pihak, sejumlah penghargaan berhasil diraih oleh BP Batam antara lain, Anugerah Keterbukaan Informasi Badan Publik dengan kualifikasi Badan Publik Informatif untuk kategori Lembaga Pemerintah Non Struktural (LPNS) dari Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia dan untuk ke 5 kalinya berturut-turut BP Batam menerima opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam Tahun 2020.
Genap dua tahun sejak 27 September 2019 lalu, kini Batam semakin gemilang sebagai Kawasan Tujuan Investasi. Kesiapan infrastruktur yang handal, kemudahan perizinan hingga kebijakan manajerial yang ramah investasi, menjadi torehan tinta emas di 5 Dasawarsa pembangunan Batam oleh Badan Pengusahaan Batam.
Untuk mewujudkan hal tersebut, katanya, perlu dukungan dan kerjasama dan tidak terpisahkan dengan Pemko Batam. Semua dan dua institusi bersatu. Dan dengan adanya Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Gedung Sumatera, Batam Centre, Batam, maka ke depannya seluruh instansi gabung jadi satu, semua pelayanan terdapat disana, menyonsong pembangunan dan perekonomian Batam lebih baik ke depan.
"Semua hal itu tidak terlepas dari dukungan seluruh pihak, kalau hanya mengandalkan uang BP Batam saja pasti tidak akan terbangun. Untuk itu, banyak sekali yang kami kerjasamakan. Harapan dalam tiga tahun ke depan Batam sudah seperti di negara tetangga," pungkas Muhammad Rudi yang juga menjabat sebagai Walikota Batam.
Kinerja dan Target BP batam ke Depan
Terkait, Kinerja yang sudah dilakukan dan persiapan target ke depan. Deputi IV Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Syahril Japarin menyampaikan bahwa pendapatan semester I tahun 2021, lebih baik dari pada semester I tahun 2020, diproyeksikan pendapatan sampai akhir 2021 meningkat jumlah penghasilannya sebesar Rp 110 miliar,- dibanding tahun 2020 lalu, dengan total pendapatan diperkirakan sebesar Rp 848 miliar,-
"Adapun sektor yang terdampak dari Covid-19 diantaranya sektor Perhubungan khususnya Bandar Udara, Pelabuhan Penumpang, Pengelolaan Usaha Asrama Haji dan Guest House (di gunakan untuk penampungan pasien Covid-19)," jelasnya.
Berikutnya, perkembangan tiap badan usaha di BP Batam dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2021, diantaranya peluncuran Perijinan online terpadu, peralihan pengelolaan SPAM dari mitra sebelumnya (ATB) ke mitra yang baru dalam kontrak jangka panjang.
"Di Rumah Sakit (RS) BP Batam, dilengkapi dengan peralatan terbaru dan penambahan tenaga medis (termasuk dokter spesialis), tahun depan akan dilengkapi peralatan khusus kanker untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan lengkap," terangnya.
Untuk pengembangan bandara, katanya, dengan total nilai investasi mencapai Rp 6.8 triliun,- serta ke depan dengan jika harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya Avtur turun diharapkan dapat menurunkan harga tiket pesawat, khususnya penerbangan International. Dan dengan pengembangan Aerocity untuk dijadikan tujuan parawisata dan investasi dalam mendukung industri penerbangan.
"Pengembangan pelabuhan Batu Ampar menjadi pelabuhan modern dan HUB International, Serta penurunan harga Gas, yang mana dapat menurunkan biaya produksi dan listrik," tutupnya.
Taman Rusa BP Batam, di Sekupang, Batam
Selanjutnya, Deputi III, Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam, Sudirman Saad menyampaikan bahwa capaian kinerja, Direktorat infrastruktur selama dua tahun ini, fokus pada bandara.
Hampir setengah triliun rupiah dana dikucurkan, mulai dari perbaikan runway, logistik dan lainnya, itu semua menjadi prioritas BP Batam.
"Berikutnya, pembangunan gedung pelabuhan ada sekitar Rp 300 miliar,- lebih dana kita alokasikan selama dua tahun terakhir, mudah-mudahan dengan perbaikan infrastruktur ini pelayanan semakin baik," jelasnya.
"Terkait pertanahan, dulu pesan dari Menteri RI sebelumnya, Menko Darmin pada bulan September 2019 lalu yang menjadi tugas utama, adalah memecahkan permasalahan tanah terlantar, regulasi berbelit-belit, dan panjang, harus bisa diatasi," terangnya.
Ia menyebut dalam 2 tahun terakhir ini sudah dua kali merubah kebijakan dan ini nampak dari peningkatan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
"Terdapat sekitar 5000 hektar tanah terlantar, dengan memfasilitasinya tanah terlantar itu bisa di efektifkan, dan dalam dua tahun terakhir sebagian besar tanah terlantar tersebut, 3700 hektar kita aktifkan kembali dan sisanya kita evaluasi, dicabut selanjutnya akan dialokasikan kembali," terangnya.
Pelayanan administrasi pertanahan pada 2020 telah menyelesaikan 13 ribu dokumen, dan tahun 2021 ini terdapat 65 ribu dokumen Kavling Siap Bangun (KSB) yang harus diselesaikan pada akhir tahun depan.
"Dengan pendekatan sistematif dan partisipatif. Penanaman modal, realisasi investasi tahun 2019 dari Rp 15 triliun,- dan tahun 2020 naik menjadi Rp 23 triliun,- lebih. Tahun ini diharapkan dapat meningkat lagi," tutupnya.
Berikutnya, Deputi II, Anggota Kebijakan Strategis BP Batam, Enoh Suharto Pranoto menyampaikan bahwa terkait perencanaan pembangunan, di Pelabuhan Batu Ampar. Yang mana saat ini kondisinya terdapat 445 ribu TEUs, dan peningkatan kapasitas dilakukan secara bertahap.
Tahap pertama, 2021-2025 meningkatkan kapasitas menjadi 1,6 juta TEUs dengan perkiraan biaya Rp 1.6 triliun,- dalam pengembangan cargo transhipment (alih kapal) di terminal domestik.
Tahap kedua, 2026-2030 meningkatkan kapasitas menjadi 4 juta TEUs, dengan perkiraan biaya Rp 8,2 triliun,- dalam pengembangan Tranship Hub Cargo Domestik dan international import.
Tahap ketiga, 2031-2040 , meningkatkan kapasitas menjadi 6,7 juta TEUs, dengan perkiraan biaya Rp 64 triliun,- dalam pengembangan Tranship Hub Cargo Domestik, international, dan sebagian untuk kepelabuhanan.
"Berikutnya pengembangan Pelabuhan Kabil, terminal berskala International, dan Cargo Nasional dan International, setelah pelabuhan Batu Ampar mencapai kapasitas maksimal, dan dilakukan secara bertahap," terangnya.
Ia melanjutkan, dalam meningkatkan aktifitas antar kawasan industri hingga destinasi parawisata, pengembangunan jalan-jalan utama di tahun 2021, total panjang 26.52 kilometer dengan nilai Rp 212 miliar,-
"Persiapan perencanaan destinasi pariwisata, Taman kolam Sekupang nilai investasi Rp 9,8 miliar, Taman Rusa Sekupang nilai investasi sebesar Rp 2 miliar lebih akan selesai akhir tahun 2021," katanya.
Selain itu, BP batam akan melakukan pembangunan jaringan pipa induk air ke kawasan Industri Muka Kuning (sedang tahap pengerjaan), Pengembangan Waduk/air baku, dan sumber air lainnya di Batam. Serta Pembangunan Pembangkit Listrik Apung/energi ramah lingkungan, terbarukan/green energy, di Waduk Duriangkang, dengan kapasitas hingga 22,2 Gigawatt.
"Terkait kebijakan/perizinan/regulalasi, saat ini terdapat, KEK Kesahatan, KEK Aerocity, KEK Digital, Sistem perizinan Online Terpadu, Layanan BOS, sisitem informasi dan pelayanan satu pintu di PTSP, Gedung Sumatera, Batam Centre, Batam," tutupnya.
Selanjutnya, Deputi I, Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan BP Batam, Wahjoe Triwidijo Kuncoro menyampaikan bahwa total aset BP Batam sampai bulan Juni 2021, sebesar Rp 52,82 triliun, yang mana diantaranya, terdiri dari, 40 kawasan senilai Rp 21,23 triliun, Pelabuhan senilai Rp 28,7 triliun, Lahan senilai Rp 558 miliar, RSBP Batam senilai Rp 478 miliar, Kantor Perwakilan senilai Rp 123 miliar,-
“ Terkait belanja, yang mana telah dilakukan oleh teman - teman sebelumnya, belanja yang dilakukan oleh BP Batam tahun sebelumnya kurang lebih Rp 1,4 triliun dan pada tahun 2021 kurang lebih Rp 2,1 triliun dilakukan dengan baik dan transparan.
"Dalam hal raihan penghargaan, BP Batam telah meraih penghargaan kategori Pengelolaan Keuangan, hingga Keterbukaan Informasi, kemudian dari BPK RI, Menkeu RI, Kominfo RI, hingga Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah," tutupnya.
DPRD Batam Harapkan BP Batam Selalu Hadir Jika Diundang dalam Rapat Dengar Pendapat
Ketua DPRD Batam, Nuryanto yang juga menghadiri kegiatan itu mengatakan dirinya berharap dengan adanya sistem pelayanan online terpadu yang terintregrasi baik antara Pemko Batam dengan Nasional.
"Kami lihat sejauh ini memang dari aspek pelayanan, BP Batam dalam mengurus perizinan masih lama, dengan dilaunchingnya Sistem Pelayanan Online Terpadu mudah-mudahan menjadi harapan kita masyarakat kota Batam, dan BP Batam dapat meningkatkan pelayanannya kearah yang lebih baik lagi," terangnya.
Mengenai capaian dan kinerja, katanya, selama Ex officio Walikota Batam yang merangkap Kepala BP Batam, selama 2 tahun telah memberikan capaian-capaian perubahan kebaikan dalam memberikan pelayanan di kota Batam.
"Dari yang kita lihat, tadi banyak sekali perubahan dan kenaikan bermacam pendapatan diantaranya, ekspor. Kami memberikan apresiasi atas kinerja dari BP Batam selama ini, serta perencanaan yang sudah direncanakan dan target yang akan dicapai ke depannya lebih baik lagi," terangnya.
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan untuk meningkatkan pelayanan diperlukan komitmen dan konsistensi para pejabat, pemimpin di BP Batam, untuk mendatangkan investor berinvestasi di kota Batam.
Tantangan BP Batam ke depan dalam menarik investasi itu tergantu dari sejauh mana mereka punya komitmen konsistensi dalam mewujudkan dan melaksanakan kebijak-kebijakan, sistem birokrasi, Sumber Daya Manusia (SDM), yang ada di dalam BP Batam.
"Hal itu perlu dilakukan karena investor butuh kepercayaan, birokrasi yang gampang dan mudah, serta SDM yang mumpuni dan bertanggung jawab, serta kepastian hukum," terangnya.
Mengenai undangan dari setiap Komisi DPRD Kota Batam, Nuryanto mengharapkan agar pejabat BP Batam dapat meringankan langkahnya untuk menghadiri RDP yang diundang Komisi sebab dalam RDP itu akan membahas persoalan-persoalan yang di laporkan masyarakat ke DPRD Kota Batam.
“ Sesuai laporan dari setiap komisi DPRD Batam kepada saya masih perlu ada pencerahan dan kesadaran dari BP Batam supaya lebih terbuka,” katanya.
Terkait koordinasi, katanya, memang belum ada regulasi yang pasti/belum jelas antara BP Batam dan DPRD Kota Batam. Ia berharap ke depannya ada perbaikan pelayanan di dalam BP Batam, pada permasalahan masyarakat kota Batam.
"Sejauh ini, belum maksimal. Saya mendapat laporan seluruh komisi terutama komisi II dan III, yang sering kali mengundang untuk koordinasi dalam meneruskan laporan dari masyarakat untuk dibantu fasilitasi supaya dapat pelayanan yang maksimal dari pihak BP Batam. Diatas kertas laporannya baik, kita lihat. kita mau memperbaiki dalam tubuhnya. Regulasi mudah dan jelas," tutup Ketua DPRD Batam. (R/An)
Posting Komentar