-->

Ads (728x90)

Buka FGD Yang Digelar FKDM, Lamidi : Situasi Kondusif Mesti Selalu Dijaga
Kasubdit Intel Polda Kepri AKBP Nanang Budi Santosa, SIK bersama Budayawan Kepri Prof Dr Abdul Malik, M.Pd Saat Menjadi Narasumber Kegiatan FGD (12/10/2021) (Fhoto : Ist) 

TANJUNGPINANG, Peristiwanusantara.com -  Gubernur Kepri melalui Pj Sekdaprov Kepri,  Dr Ir Lamidi membuka Forum Grub Discussion (FGD) yang digelar Forum Koordinasi Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Kepri di Hotel Aston pada Selasa (12/10/2021). 

Kegiatan ini dihadiri para pengrus FKDM Provinsi Kepri dan pengurus FKDM Kabupaten Bintan, Batam dan Tanjungpinang.

Dalam sambutannya Lamidi mengatakan peran organisasi seperti FKDM selama ini sangat membantu pemerintah dalam mengatasi potensi masalah.

"Temen-temen adalah mitra dari pemerintah yang berada di tengah masyarakat. Kenyamanan dan ketentraman atau situasi kondusif itu mesti selalu kita jaga. Untuk mewujudkan itu memang perlu ada Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat. Setiap laporan yang diterima dari FKDM, selalu menjadi bahan pertimbangan pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan untuk mengatasi permasalahan sosial yang berpotensi muncul," ucap Lamidi yang juga menjabat Kepala Badan Kesbangpov Kepri.

Organisasi-organisasi Mitra Kesbang, sebutnya, selama ini merupakan benteng terdepan terkait kemungkinan adanya ancaman tantangan, hambatan dan gangguan yang berpotensi muncul.

"Keberadaan FKDM selalu menyampaikan dinamika permasalahan yang terjadi hingga cepat mendapat perhatian dan dicarikan solusinya oleh pemerintah," sebutnya. 

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini, Kasubdit Intel Polda Kepri AKBP Nanang Budi Santosa, SIK yang membahas tentang Ancaman Tantangan Hambatan dan Gangguan (ATHG) pada peradaban modern. Menurutnya, media sosial sangat perlu diantisipasi karena masyarakat dengan mudahnya bisa mengakses informasi yang belum terverifikasi. Hingga peluang radikalisme bahkan terorisme sangat berpotensi terjadi.

Sementara itu Budayawan Kepri Prof Dr Abdul Malik, M.Pd menyebutkan warisan budaya melayu secara tersurat dan tersirat sangat efektif dalam menangkal potensi ATHG.

Ia mengatakan kearifan Melayu yang berlandaskan kehalusan budi dan jati diri perlu terus dipelihara dan selalu disosialisasikan dan ini cukup efektif dan ini sudah menjadi kearifan lokal. 

Dikakatannya kearifan budaya Melayu dalam menangkal ancaman dengan cara merawat persatuan dengan cara memiliki kecerdasan dan taktik atau strategi, keberanian, kesetiaan serta masyarakat yang selalu berfikir positif kepada pemimpin. 

“ Kemajuan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh budaya yang dianut bangsa tersebut. Untuk mencapai kemajuan, maka butuh keberanian dlm melakukan perubahan," sebut Malik.

Sedangkan Warek I Umrah DR.Victor Amrifo yang didapuk sebagai narasumber ketiga menyampaikan materi pengembangan wilayah kemaritiman dan ATHG.

Narsum Polda banyak mengklasifikasikan jenis ancaman yang berpotensi terjadi. Hal hal yang dianggap biasa juga berpotensi menjadi ancaman uang luar bisa.

Ketua FKDP Provinsi Kepri Ridarman Bay, SE MM kegiatan forum grub discussion itu merupakan program rutin yang digelar FKDM Provinsi Kepri, sebagai bahan evaluasi serta menambah pengetahuan pengursu FKDM dalam menjalankan fungsinya dalam upaya melakukan pencegahan dini masyarakat. (Moan)

 

Posting Komentar