-->

Ads (728x90)

Dua orang Anak Buah Kapal (ABK) Nurdin dan Sofyan naik ke atas untuk membantu proses penanggulangan kebocoran pada kapal tersebut.  Ketika kedua ABK itu melakukan upaya penanggulangan kebocoran kapal dengan memasang pompa Alkon, tiba-tiba air masuk ke dalam kapal, mengakibatkan kapal karam dan kedua ABK diduga ikut tenggelam.
Tim SAR Gabungan Menyiapkan Kantong Jenajah Untuk Mengevakuasi Jenjah Sopyan ke Rumah Sakit Bhayangkara Batam (Fhoto : Pratama)


BATAM, Peristiwanusantara.com – Setelah tenggelam selama tiga hari, jenajah Sopyan salah satu dari Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Layar Motor (KLM) Tirta Mulya GT 142 yang tenggelam pada Minggu (19/9/2021) lalu ditemukan nelayan di perairan kelurahan Batu Merah, Kecamatan Batu Ampar pada Selasa (21/9/2021) pagi sekira pukul 07.00 WIB.

Plh Kepala Basarnas Tanjung Pinang, Miswadi saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya pada Selasa (21/9/2021) mengatakan saat Tim SAR Gabungan melakukan pencarian terhadap kedua ABK KLM Tirta Mulya GT 142 tersebut, mereka mendapat informasi dari nelayan kelurahan Batu Besar yang menyebutkan ada mayat mengambang di perairan kelurahan Batu Merah. 

Setelah Tim SAR Gabungan memeriksa jenajah tersebut ternyata benar jenajah itu adalah Sopyan, salah satu ABK KLM Tirta Mulya yang mereka cari. 

Ia menyebutkan begitu ditemukan anggota Satpolairud Polresta Barelang langsung mengevakuasi jenazah korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Batam.

Untuk diketahui, Nurdin dan Sofyan tenggelam bersama KLM Tirta Mulya pada Minggu (19/9/2021) kemarin. Sebelum kapal tersebut tenggelam mereka berdua naik ke atas untuk membantu proses penanggulangan kebocoran pada kapal tersebut dengan memasang pompa Alkon, tiba-tiba air masuk ke dalam kapal, mengakibatkan kapal karam dan kedua ABK ikut tenggelam.

Hingga pencarian hari ketiga ini, Nurdin yang merupakan nahkoda kapal tersebut belum berhasil ditemukan.

“ Tim SAR Gabungan akan terus melakukan pencarian terhadap korban bernama Nurdin sesuai protap yakni hingga tujuh hari,” katanya.  

Miswadi mengatakan dalam pencarian korban, Tim SAR Gabungan membagi dua tim. Tim pertama merupakan anggota Tim Rescue Pos Pencarian dan Pertolongan Batam bersama Polair,  melaksanakan  pencarian dengan menyisir sekitar LKK menggunakan unsur yang dimiliki potensi masing-masing.

Sedangkan Tim kedua yakni Tim Rescue Pos Pencarian dan Pertolongan Batam bersama Tim SAR Gabungan melaksanakan pencarian menyelam dan menelusuri dalam kapal yang diduga korban tersangkut.

Kendala dari Tim SAR Gabungan untuk mencari korban adalah kesulitan masuk ke dalam kapal KLM Tirta Mulya lantaran ruangan kapal tersebut sangat sempit.

Kendala lainnya adalah cuaca yang saat ini sedang hujan ringan dan tinggi gelombang sekitar 0,3 hingga 0,7 meter dan arusnya arus Barat sekitar 5 sampai dengan 45 centimeter /detik.

Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan (KanSAR) Tanjungpinang bersama Pos SAR Batam, Ditpolair Polda Kepri, TNI AL, dan masyarakat setempat hingga saat ini masih melakukan pencarian terhadap korban lainnya.

Dalam mencari korban, Tim SAR Gabungan mengerahkan Rubber Boat, alat selam, palkom, palmedis/evakuasi dan pakaian Covid-19. (An)


Posting Komentar