-->

Ads (728x90)

APBD-P Kota Batam TA 2021 Menurun 7 % Menjadi Sebesar Rp 2,60 Triliun,- Lebih
Juru Bicara Banggar DPRD Kota Batam, Muhammad Kamaluddin Saat Menyampaikan Laporan Banggar atas Ranperda Kota Batam Tentang APBD-P Kota Batam (Fhoto : Posman) 


BATAM, Peristiwanusantara.com – Wakil Ketua I DPRD Kota Batam, Muhammad Kamaluddin mengapresiasi kinerja Walikota dan Wakil Walikota Batam, Rudi dan Amsakar Achmad serta unsur Forkopimda Kota Batam dan pihak lainnya yang telah bahu-membahu menghadapi pandemi Covid-19 sehingga kasus Covid-19 dapat menurun.

“ Menurunnya kasus Covid-19 diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat kota Batam,” kata Muhammad Kamaluddin saat menjadi juru bicara Bandan Anggaran (Banggar) pada rapat paripurna yang digelar di Ruang Sidang Utama DPRD Kota Batam, Batam Centre, Batam pada Jumat (10/9/2021).
 
Rapat paripurna ini  dipimpin oleh Wakil Ketua III DPRD Kota Batam, Ahmad Surya dan agendanya Laporan Badan Anggaran (Banggar) atas Ranperda Kota Batam tentang APBD-P Kota Batam Tahun Anggaran (TA) 2021

Walikota Batam, H Muhammad Rudi menghadiri secara langsung rapat paripurna ini dan juga dihadiri 36 orang anggota DPRD Kota Batam yang hadir secara langsung dan secara virtual.

Lebih lanjut Muhammad Kamaluddin menjelaskan pandemi Covid-19 tidak saja mempengaruhi kesehatan manusia namun juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi .

Ditahun 2021 ini, katanya, inflasi diperkirakan tetap dalam range 2-4%. Hal ini lantaran dipengaruhi oleh aktifitas masyarakat yang masih terbatas dalam melakukan aktifitas ekonomi akibat dampak pandemic Covid-19.

Hal tersebut, katanya, sesuai dengan perkembangan laju inflasi pada bulan Juni tahun 2021. Konsumsi riil perkapita diprediksi akan mengalami peningkatan dari Rp 18,09 juta,- pada tahun 2020 menjadi diprediksi sebesar Rp 18,30 – 18,50 juta pada tahun 2021.

Hal itu tercapai didorong oleh belanja pemerintah dan berbagai program/kegiatan yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Dengan kondisi tersebut, menyebabkan terjadinya perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum APBD (KUA) APBD Tahun 2021 sebagai syarat untuk melakukan Perubahan APBD. Untuk itu Pemko Batam mengajukan Ranperda Perubahan APBD Tahun 2021.

Setelah dilakukan pembahasan terhadap materi dan substansi dari ranperda Perubahan APBD Kota Batam Tahun 2021, baik ditingkat Komisi bersama OPD mitra kerja dan di Badan Anggaran bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Batam maka dapat dilaporkan sebagai berikut :

Penerimaan Pendapatan, sebelum dilakukan perubahan jumlahnya sebesar  Rp 2,860 triliun,- lebih dan setelah dilakukan perubahan jumlahnya mengalami deviasi sebesar 7 % menjadi Rp 2,60 triliun,- lebih.

Rincian dari Pendapatan Daerah pada APBD– P Kota Batam TA 2021 itu diantaranya, Pendapat Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1,212 riliun,- lebih, Pendapatan Transfer sebesar Rp 1,289 triliun,- lebih dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah sebesar Rp 148,656 mil;iar,- lebih.

Untuk Belanja Daerah juga mengalami deviasi sebesar 2 % dari semula sebelum perubahan sebesar Rp 2,968 triliun,- lebih menjadi sebesar Rp 2,921 tiliun,- setelah Perubahan ditetapkan.

Adapun rincian Perubahan Belanja Daerah itu yaitu : Belanja Operasi sebesar Rp 2,243 miliar,- lebih, Belanja Modal sebesar Rp 669,370 miliar,- lebih, Belanja Tidak Terduga sebesar Rp 7,956 miliar lebih.

Sedangkan Penerimaan Pembiayaan mengalami penambahan sebesar Rp 162,891 miliar,- lebih, dari semula Rp 107,710 miliar.- lebih menjadi Rp 270,602 miliar,- lebih.

“ Jumlah Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp 270,602 miliar,- lebih,” katanya.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Kota Batam tahun 2021 diprediksi meningkat sebesar 2,97-3,77 % dibandingkan tahun 2020 sebesar – 2,55 %.  Dengan persyaratan keberhasilan program vaksinasi dan penerapan prokol kesehatan dilakukan dengan baik serta peningkatan daya saing melalui peningkatan kapasitas pelabuhan dan beroperasinya KEK AERO Batam yang diharapkan dapat menghemat devisa sebesar 65 %-70 % dari kebutuhan MRO Maskapai Penerbangan Nasional senilai kurang lebih Rp 26 triliun,- per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri.

 (Man)
 

Posting Komentar