-->

Ads (728x90)

Terkait Kondisi Afghanistan, Ngabulin Sebut Taliban Kelompok Teroris
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin meminta segelintir pihak tidak mendesak-desak pemerintah mengambil sikap atas kekuasaan Taliban di Afghanistan. Foto/SINDOnews

JAKARTA, Peristiwanusantara.com  – Pemerintah tidak bisa memenuhi permintaan segelintir pihak agar menentukan sikap atas kekuasaan Taliban di Afghanistan. Pemerintah saat ini focus untuk menangani pandemic Covid-19 dan memprioritaskan keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Afghanistan.

"Pemerintah tidak bisa memenuhi apa yang kalian minta. Beberapa pihak ada yang mendesak pemerintah untuk terus-menerus agar Republik Indonesia punya sikap terhadap apa yang terjadi di Afghanistan," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin dikutip dari kanal YouTube Serbet Ngabalin, dilansir sindonews.com, Minggu (22/8/2021).

Ali Mochtar Ngabalin meminta segelintir pihak tidak mendesak-desak pemerintah mengambil sikap atas kekuasaan Taliban di Afghanistan.

Menurutnya, Taliban , Al-Qaeda, Osama Bin Laden dan rekan-rekannya masih ditetapkan sebagai kelompok teroris internasional berdasarkan Resolusi 1267 Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang diadopsi pada 15 Oktober 1999 silam.

"Hei, plis kawan, ingat baik-baik ya, kalau Taliban itu sendiri dari beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB termasuk didalamnya Resolusi DK PBB Nomor 1267 yang diadopsi pada 15 Oktober 1999 itu masih menetapkan, ingat Al-Qaedam Osama Bin Laden, dan Taliban dan seluruh teman-temannya masih menjadi kelompok teroris internasional," jelasnya.

"Karena itu jangan pernah ada orang yang medesak-desak pemerintah untuk segera bersikap terhadap apa yang terjadi di sana," tambahnya.

Ia menyebutkan prioritas utama itu sesuai perintah Presiden RI agar memprioritaskan WNI yang ada di Afghanistan beserta seluruh staf KBRI beserta keluarganya untuk harus diupayakan langkah-langkah yang secepatnya

Politikus Golkar ini menyebutkan pemerintah telah menuntaskan misi evakuasi WNI dari Afghanistan. Mereka telah tiba dengan selamat di Tanah Air. Ngabalin pun mengucapkan terima kasih kepada Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, beserta pihak terkait lainnya yang telah maksimal mengerjakan tugas ini.

"Masya Allah tanggal 21 Agustus kemarin Sabtu pukul 03.05 menit dini hari mereka semua tiba dengan selamat di Bandara Internasional Halim. Apresiasi kepada Mbakyu Menlu dan Kang Mas Panglima TNI Mas Hadi terima kasih," tukas Ngabalin.

Pemerintah Indonesia telah berhasil mengevakuasi 26 WNI termasuk staf KBRI dari Afghanistan. Kemudian lima orang warga Filipina dan dua warga Afghanistan yang merupakan suami dari WNI dan staf lokal KBRI.

Proses evakuasi menggunakan pesawat TNI Angkatan Udara (AU) ini tidak mudah dan penuh dinamika. Hal itu terjadi karena instabilitas masih membayangi Afghanistan pasca Taliban berkuasa. Begitu pesawat mendapatkan izin mendarat, maka utusan Indonesia langsung bergegas mengevakuasi warga di sana.

Alhasil, tim gabungan yang dikomandoi TNI berhasil menyelesaikan misi evakuasi. Pesawat tiba di Tanah Air pada Sabtu 21 Agustus 2021 dini hari. Kedatangannya disambut langsung oleh Menlu Retno LP Marsudi dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Gerilyawan Taliban berhasil memasuki Ibu Kota Afghanistan, Kabul, pada Minggu 15 Agustus 2021. Dikuasainya Kabul menjadi puncak dari serangan kilat Taliban terhadap pemerintah Afghanistan. Cepatnya keruntuhan pertahanan pemerintah Afghanistan setelah penarikan pasukan AS dari negara itu telah mengejutkan semua pihak. (Sindonews.com)


Posting Komentar