JAKARTA, Peristiwanusantara.com – Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengaku heran dengan hilangnya obat terapi Covid-19 saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) sidak ke salah satu apotek yang ada di Bogor, Jawa Barat.
Untuk itu, DPR meminta polisi menyelidiki dugaan praktik penimbunan obat terapi Covid-19. Dasco menyatakan obat-obatan untuk terapi Covid-19 yang dicari oleh Presiden Jokowi tersebut sebagian besar adalah produk BUMN Farmasi. Misalnya Oseltamivir (Indofarma), serta Favipiravir dan Azithromycin (Kimia Farma).
Sufmi Dasco ahmad yang juga sebagai Ketua Satgas Lawan Covid-19 DPR menambahkan dalam rapat antara Komisi VI DPR dengan para direktur utama BUMN Farmasi, beberapa waktu lalu, memastikan obat-obatan untuk terapi Covid-19 telah diproduksi melebihi kapasitas. Tujuannya untuk memenuhi pasokan obat selama pandemi.
Ia menyebutkan dalam rapat antara Komisi VI DPR dengan para direktur utama BUMN Farmasi, beberapa waktu lalu, memastikan obat-obatan untuk terapi Covid-19 ttelah diproduksi melebihi kapasitas. Tujuannya untuk memenuhi pasokan obat selama pandemi.
Beliau juga menyebutkan dirinya heran mengapa obat-obatan terapi Covid-19 itu saat ini seolah-olah hilang di pasaran. Padahal para direktur utama BUMN Farmasi dalam rapat bersama Komisi VI memastikan bahwa mereka telah memproduksi lebih dari jumlah kapasitas produksinya dalam memenuhi pasokan di pasaran selama pandemi ini.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra ini meminta kepada aparatur pemerintah serta pihak kepolisian untuk menyelidiki hilangnya obat-obatan untuk terapi Covid-19 tersebut. Sebab, Dasco tidak menginginkan terjadi dugaan buruk terjadi, yakni adanya penimbunan obat-obatan untuk terapi Covid-19 oleh sebagian pihak.
(beritasatu.com)
Posting Komentar