BATAM, Peristiwanusantara.com - Pembongkaran gedung pasar Induk Jodoh nyaris ricuh. Warga hampir saja bentrok dengan Tim Terpadu yang terdiri dari Satpol PP, TNI, Polri dan Ditpam BP Batam saat hendak melaksanakan pembongkaran gedung tersebut, Selasa (26/7/2021).
Salah seorang pedagang di pasar Induk Jodoh itu, Friska Ginting (42) meninggal dunia diduga karena terkena serangan jantung lantaran tidak kuat melihat tempat jualan sekaligus tempat tinggalnya dibongkar oleh Tim Terpadu.
Pembongkaran gedung pasar Induk Jodoh itu dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB. Kericuhan nyaris saja terjadi saat Tim Terpadu masuk ke lokasi penggusuran dan akan membongkar gedung Pasar Induk Jodoh dengan menggunakan dua alat berat ekskavator. Tiba-tiba saja Tim Terpadu dilempar batu, diduga dilakukan oleh pedagang pasar Induk Jodoh tersebut. Bahkan ada warga yang menyebutkan akan membakar alat berat tersebut jika pembongkaran pasar Induk Jodoh itu dilanjutkan.
Salah seorang perwakilan warga, Boni Ginting mengatakan penggusuran atau pembongkaran pasar Induk Jodoh itu tidak sesuai dengan prosedur. Pasalnya, mereka belum mendapatkan verifikasi dan pengumuman dari Tim Terpadu.
"Tanpa ada Verifikasi dan pengumuman, tiba tiba ada alat berat Ekskavator datang dan alat berat itu bukan milik pemerintah," kata Boni.
Doni menyebutkan bahwa pihaknya sudah menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) di gedung DPRD kota Batam pada minggu lalu. Hasil RDP itu disepakati penggusuran belum bisa dilakukan lantaran saat ini masih masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.
"Minggu lalu kami sudah gelar RDP di kantor DPRD kota Batam. Hasilnya telah disepakati untuk sementara tidak akan digusur dikarenakan suasana masih PPKM. Tapi sekarang tiba-tiba sudah ada alat berat yang datang dengan Tim Terpadu, " katanya.
Akibat penggusuran tersebut, seorang pedagang, Friska Ginting meninggal dunia, diduga akibat serangan jantung setelah melihat tempat jualannya sekaligus digunakan tempat tinggalnya akan di hancurkan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Deperindag) Kota Batam, Gustian Riau saat ditemui sejumlah awak media mengatakan pembongkaran bangunan pasar Induk Jodoh itu sudah molor dari jadwal, yang seharusnya dilaksanakan pada bulan Maret lalu namun ditunda dan hari ini dilaksanakan eksekusi pembongkaran.
“Sesuai jadwal seharusnya bulan Maret lalu. Tapi kita molorkan dan hari ini kita akan lakukan pembongkaran,” jelas Gustian Riau.
Dikatakan Gustian, jika pembongkaran ini molor lagi, maka proses pembangunan pasar Induk Jodoh ini juga ikut molor.
“Yang akan melakukan pembangunan Pemerintah Pusat dan sudah ada pemenang tendernya. Tahun depan akan langsung dimulai pembangunan dan selesai dalam jangka waktu dua tahun. Jika tidak dibersihkan kapan dibangun,” ungkapnya.
Pasar Induk Jodoh tersebut akan menjadi sentral perdagangan sembako di Batam dan akan dibangun lima lantai dengan dilengkapi berbagai fasilitas termasuk masjid yang akan di tempatkan di lantai paling atas.
Pantauan dilapangan, Tim Terpadu menghentikan penggusuran pasar Induk Jodoh dikarenakan ada salah seorang pedagang yang meninggal dunia akibat serangan jantung. (Pai)
Posting Komentar