BATAM, Peristiwanusantara.com - Paska meninggalnya Friska Ginting yang tempat tinggalnya hendak digusur oleh Tim Terpadu pada Senin (25/7/2021) kemarin, puluhan warga pasar Induk Jodoh melakukan aksi demo ke kantor Walikota dan DPRD Kota Batam kemudian ke Gedung Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kota Batam, Rabu (28/7/2021).
Kordinator Lapangan (Korlap) yang juga sebagai Lembaga Investigasi Tipikor, Hana Hatan Nainggolan mengatakan, pihaknya melakukan demo dengan meminta pertanggung jawaban Walikota Batam atas penggusuran pasar Induk Jodoh yang menimbulkan korban sampai meninggal dunia.
"Kami menuntut keadilan dari Walikota Batam untuk menanggapi hal ini dengan serius. Dimasa kondisi PPKM Level IV ini, seharusnya dipertimbangkan untuk tidak menggusur pasar Induk Jodoh karena didalamnya ada masyarakat yang tinggal di sana," ujar Hatan.
Dikatakan Hana Hatan, pihaknya sudah melaporkan hal ini ke Polda Kepri namun ditolak. Atas penolakan laporan tersebut, masyarakat pasar Induk Jodoh melakukan aksi demo dengan mendatangi kantor Walikota dan DPRD Kota Batam.
"Kemarin saya dengar, komunitas pasar Induk Jodoh melaporkan kejadian ini ke Polda Kepri namun di tolak. Dengan ditolaknya laporan itu, kami akhirnya turun ke jalan dengan membawa jenazah almarhum ke kantor Walikota untuk meminta pertanggungjawaban atas kejadian ini," jelasnya.
Pantauan Media Ini, puluhan warga dan ormas Pemuda Batak Bersatu (PBB) Kota Batam mendatangi kantor Walikota dengan membawa ambulance yang berisi jenazah Friska Ginting korban syok akibat penggusuran pasar Induk Jodoh. (Pai)
Posting Komentar