-->

Ads (728x90)

 

Jonatan Christie Akan Menghadapi Shi Yu Qi Pada Babak 16  Besar Olimpiade Tokyo 2020

JAKARTA, Peristiwanusantara.com –  Pada babak 16 besar Olimpiade Tokyo 2020, atlet tunggal putra bulu tangkis Indonesia Jonatan Christie akan menghadapi wakil China, Shi Yu Qi yang digelar di Musashino Forest Sports Plaza, Kamis (29/7).

Keduanya sudah sama-sama mengenal kekuatan sudah bisa dipastikan bahwa pertandingan itu akan menjadi duel yang sangat sengit. Dari delapan pertemuan sebelumnya, Jonatan unggul 5-3. Namun Jonatan dominan menang saat tampil di kandang atau ketika berlangsung di Indonesia.

Pemain yang biasa disapa Jojo ini mengungkapkan, Yu Qi merupakan salah satu lawan yang ulet. Dalam setiap pertemuan, Jonatan selalu dibuat kesulitan. Namun tetap optimistis bisa melaju ke babak delapan besar.

"Shu Yu Qi hanya bermain sekali dan hari ini tidak bermain jadi dia pasti lebih segar. Tidak mudah menghadapi dia. Setelah pertemuan terakhir, dia cedera setahun lebih. Itu yang harus diperhatikan apakah pola permainannya berubah," kata Jonatan.

"Saya tidak ada gambaran permainan dia dalam setahun terakhir. Tapi, saya tetap bisa melihat beberapa permainan terakhir dia. Kalau pemain top seperti dia tidak akan ada banyak perubahan," ujar Jojo, sebagaimana rilis KOI yang diterima CNNIndonesia.com.

Jika menang atas Yu Qi, Jonatan berpeluang menghadapi Viktor Axelsen yang merupakan salah satu unggulan. Setelah itu, di semifinal, kemungkinan ada Heo Kwang Hee yang lebih dulu menaklukkan Kento Momota.

Secara peringkat, Jonatan pun lebih baik ketimbang Yu Qi. Saat ini Jonatan menempati peringkat ke-7 dunia, sedangkan Yu Qi berada di posisi ke-11.

Namun, Yu Qi pernah menjadi pemain tunggal putra kedua terbaik dunia, yakni pada periode 2018-2019. Sebaliknya Jonatan tak pernah menembus posisi lima besar dunia, sebagai tolok ukur kualitas dan konsistensi permainan.

Berkaca dari dua laga babak grup, penampilan Jonatan tak begitu meyakinkan. Saat melawan wakil Singapura, Loh Kean Yew, Jonatan dipaksa bermain dalam rubber game lewat skor 22-20, 13-21, dan 21-18.

Atlet berusia 23 tahun juga mengakui banyak membuat kesalahan pada game kedua. Jonatan bermain lambat saat sedang berada dalam posisi menang angin. Hal tersebut dimanfaatkan Loh untuk mencuri poin dengan bermain cepat.

"Pertandingan tadi tidak mudah. Terakhir kali bertemu di Thailand Open juga alot dan berakhir rubber game. Dia pemain yang ulet, tidak mudah menyerah, dan punya bola serang yang cukup baik," kata juara Asian Games 2018 ini.

(cnnindonesia.com)

Posting Komentar