LINGGA, Peristiwanusantara.com - Hingga saat ini provinsi Kepri, khususnya kabupaten Lingga secara umum masih dinyatakan terbebas dari penyebaran Penyakit Hewan Menular Strategis-Zoonosis (PHMS – Z)
Hal itu disampaikan oleh Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) kabupaten Lingga, Drh.Teuku Taufik Ardiansyah usai melakukan inspeksi dengan memantau dan memeriksa hewan Qurban, Senin (19/7/2021).
Pemeriksaan hewan Qurban itu dilakukan di mesjid - mesjid dan surau kelompok atau organisasi masyarakat yang melaksanakan Qurban di Kabupaten Lingga.
“ Secara umum di kabupaten Lingga masih terbebas dari penyebaran PHMS-Z dan sesuai hasil pemantauan dan pemeriksaan Ante Mortem juga secara klinis tidak ada ditemukan gejala yang mengarah ke sana,”kata Drh.Teuku Taufik Ardiansyah
Lebih lanjut Drh.Teuku Taufik Ardiansyah mengatakan petugas melakukan pemeriksaan terhadap hewan Qurban tersebut dengan menggunakan dua metode yaitu metode Ante Mortem (sebelum penyembelihan) dan pemeriksaan post Mortem (setelah penyembelihan) serta pengawasan dan pemeriksaan hewan ternak / hewan Qurban yang masuk dari luar wilayah Kabupaten Lingga.
Pemeriksaan Ante Mortem, katanya, dilaksanakan sebelum hewan Qurban disembelih mulai dari pengawasan/pemeriksaan di tempat - tempat penampungan/penjualan hewan Qurban, petani-petani, pendistribusi hewan Qurban dan di Surau-Surau/Mesjid-Mesjid sampai dengan hari H penyembelihan sampai dengan hari ke 3 hari raya Idul Adha.
Pemeriksaan Ante Mortem ini dilaksanakan dengan cara melakukan pengamatan dan pemeriksaan organ/jaringan secara patologis maupun sampling dari hasil penyembelihan dan hasil ikutannya,untuk memastikan hiegines serta sanitasi areal kerja,tempat pemotongan dan alat kerja.
Dikatakannya dari hasil pemantauan yang dilaksanakan hingga hari ini terdapat sebanyak 328 ekor sapi dan 213 ekor kambing dan jumlah tersebut masih bisa bertambah jumlahnya karena masih terus dilakukan pengawasan dan pemantauan.
Untuk data Surau dan Mesjid yang tersebar di seluruh Kabupaten Lingga, terdapat sebanyak 195 buah mesjid/surau, namun belum bisa dipastikan apakah setiap mesjid dan surau tersebut ada penyelenggaraan pemotongan hewan Qurban pada tahun ini.
Selain itu , katanya, dengan keterbatasan jarak dan petugas yang ada, DPKP hanya bisa melakukan koordinasi melalui komunikasi untuk pendataan dan ini semua bermuara kepada data ketersediaan serta kebutuhan ataupun stock hewan Qurban yang ada di Kabupaten Lingga, yang selanjutnya data tersebut akan disampaikan ke Dinas Ketahanan Pangan,Pertanian dan kesehatan Hewan Provinsi Kepulauan Riau.
Hal tersebut juga dilaporkan secara online ke pusat Data dan Informasi Kementrian Pertanian secara nasional untuk data pemotongan hewan Qurban secara nasional melalui l-SIKHNAS (Informasi Sistem Kesehatan Hewan Nasional) yang dikelola oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian.
Dari hasil pemantauan,diketahui terdapat 68 ekor sapi dan 178 ekor kambing yang masuk dari daratan sumatera melalui Jambi, untuk sapi ada sekitar 20 % dan kambing hampir 90 % dari luar.
Selanjutnya untuk pemeriksaan post mortem akan dimulai pada hari pertama pemotongan sampai hari ke-3 pelaksanaan qurban.
Taufik Ardiansyah juga menghimbau kepada seluruh pengurus mesjid/surau atau masyarakat yang terlibat dalam proses penyembelihan hewan qurban di lapangan nantinya sesuai dengan surat edaran Kementrian Pertanian nomor 0008/SE/PK 320/06/2020 tentang pelaksanaan kegiatan Qurban dalam situasi wabah bencana non alam corona virus desease (Covid-19) harus tetap mematuhi protokol kesehatan.
(Ri)
Posting Komentar