-->

Ads (728x90)

 

Viral Video Pejabat AS Buka Baju Pamerkan Luka Perang, Protes Sentimen Anti Asia-Amerika

OHIO, KOMPAS.com - Video seorang pejabat kota keturunan Asia-Amerika mengangkat bajunya, saat menyampaikan pesan anti-rasial telah menjadi viral. Lee Wong, mengejutkan semua orang selama pertemuan Selasa di kota West Chester, Cincinnati, Ohio. 

Aksi itu dia lakukan untuk menunjukkan tanda nyata di dadanya atas pengabdiannya ke AS. Tanda itu merupakan bekas luka yang dia terima saat bertugas di militer AS. Saat melakukan itu, dia mengumumkan tidak akan menolerir diskriminasi atau kekerasan rasial. 

Dalam forum itu, Wong berbicara tentang pengalamannya sendiri tentang diskriminasi, menyusul pembunuhan enam wanita Asia di Atlanta, Georgia dan di tengah lonjakan serangan terhadap komunitas Asia-Amerika. Melansir Newsweek pada Sabtu (27/3/2021).

Politisi berusia 69 tahun itu menggambarkan bagaimana dia "malu" karena orang-orang memandangnya dengan aneh, dan mempertanyakan kesetiaannya kepada negara.

 "Saya akan menunjukkan kepada Anda seperti apa patriotisme, dan bagaimana pertanyaan tentang patriotisme seharusnya," katanya sambil membuka kancing bajunya. 

"Ini buktinya. Ini didapat dari pengabdian saya di militer AS. Apakah ini tidak cukup patriot? Saya tidak akan malu berjalan-jalan lagi," tambahnya. 

Dia menggambarkan pengalaman buruknya saat berada di Chicago. Dia dipukuli karena ras-nya. Dia bahkan sempat memperkarakan kasus tersebut ke pengadilan. Tetapi para penyerangnya tidak dihukum.

"Sudah terlalu lama, kita, aku telah, tahan dengan banyak omong kosong, maafkan bahasa saya. (Saya) terlalu takut untuk berbicara, takut lebih banyak pelecehan dan diskriminasi."


Klip dari pidatonya yang penuh gairah telah dibagikan secara luas di media sosial, di mana telah dilihat lebih dari dua juta kali sejak diposting pada Rabu (24/3/2021).


Saya harus mengatakan sesuatu Wong kemudian memberitahu The Cincinnati Enquirer bahwa pidatonya tidak direncanakan.

"Waktunya tepat mengingat apa yang terjadi di negara ini," katanya.

"Pada saat itu, saya tidak tahu apa yang merasuki diri saya. Saya hanya tahu saya harus mengatakan sesuatu," kata Wong. 

Dia menegaskan sangat berkomitmen pada AS, sehingga dia bergabung dengan tentara "untuk belajar tentang Amerikanisme dan demokrasi.” Pembunuhan di Atlanta telah menyoroti penghinaan yang dihadapi orang Asia-Amerika. 

Anggota parlemen Demokrat dan pemimpin Asia-Amerika telah mengaitkan munculnya serangan terhadap komunitas dengan retorika anti-Asia dari pemerintahan Donald Trump. 

Sejak dimulainya pandemi virus corona, istilah yang merendahkan seperti "virus China" dan "kung flu" juga dikatakan telah menambah iklim ketegangan rasial. 

Wong, yang merupakan seorang Republikan meskipun pemilu di kota non-partisan, mengatakan dia senang dengan tanggapan atas pidatonya.

"Orang-orang berterima kasih atas pelayanan saya. Orang-orang senang saya berbicara," kata Wong, "Chester Barat adalah komunitas yang beragam."  (Kompas.com)



Posting Komentar