-->

Ads (728x90)

 

Camat Singkep Barat Harapkan Pemerintah Membangun Jembatan Desa Marok Tua Yang Hancur Dihantam Angin Puting Beliung

LINGGA, Peristiwanusantara.com  - Camat Singkep Barat Febrizal Taupik mengatakan akan mencari sumber dana untuk menggratiskan masyarakat yang berpergian menggunakan sampan atau pompong lantaran jembatan desa Marok Tua yang memiliki panjang 215 meter , hancur roboh dihantam angin puting beliung lebih kurang 75 meter. 

"Alhamdulillah tadi kita sudah duduk bersama kades akan mencarikan solusi agar masyarakat disini jangan sampai dikenakan biaya untuk penyeberangan terutama anak sekolah," Camat Singkep Barat Febrizal Taupik kepada sejumlah awak media, Kamis (5/11/2020).

Ia mengharapkan kepada Pemkab Lingga dan Provinsi untuk kiranya cepat tanggap dalam hal ini karena ini ada musibah yang terjadi.

Sebab akibat hancurnya sebagian jembatan itu, saat ini masyarakat untuk menyeberang menggunakan sampan atau pompong dengan biaya Rp.2000 untuk sekali penyeberangan.

Camat Singkep Barat Febrizal Taupik telah meninjau Jembatan desa Marok Tua tersebut  pada Selasa,(03/11/2020) lalu.

Untuk merehab jembatan kayu yang hancur di hantam puting beliung tersebut tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit.


Apalagi jembatan penyeberangan yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi Kepri saat ini masih belum selesai di kerjakan.

Febrizal Taupik menyampaikan, angin puting beliung ini merupakan bencana tahunan di Desa marok tua. 

"Pasalnya sudah berapa kali jembatan kayu tersebut hancur," ujar Taupik.

Dijelaskan Taupik, dalam hal ini karena jembatan yang di bangun oleh Provinsi Kepri ini belum terselesaikan. Sebab dalam proses pembangunan ada dua tahapan, otomatis masyarakat marok tua yang menggunakan akses jembatan ini merasa perlu adanya bantuan dari pihak-pihak terkait.

"Seperti BNPB, Dinas Perhubungan, Dinas PU dapat segera mungkin memfasilitasi transfortasi yang ada di pelabuhan ini," jelasnya

Sebab menurut Taupik, di Desa Marok Tua ada sekitar 60 siswa yang keluar masuk melalui jembatan tersebut dan saat ini meraka menggunakan sampan dan pompong otomatis mereka akan menggunakan biaya. 

Hal senada disampaikan oleh Kepala Desa Marok Tua Safarudin yang menyebutkan untuk merehab jembatan tersebut memerlukan biaya yang besar. Namun langkah awal ini bagaimana masyarakat menyeberang tidak membayar.

Ia menyebutkan akan mencari sumber dana untuk menggratiskan masyarakat yang berpergian menggunakan sampan atau pompong. Karena mau di sambung anggaran  tidak ada.

(IK/Jhoni) 

Posting Komentar